LAPORAN HASIL
PENELITIAN
PRAKTIKUM
MATA KULIAH ARKEOLOGI
JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM
( POLA ARSITEKTUR MASJID PACINAN TINGGI )
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Praktikum Mata Kuliah Arkeologi
Pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam
Disusun
Oleh
Reni
Nurhasanah
NIM
: 092400110
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ADAB
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI “ SMH “ BANTEN
TAHUN
AKADEMIK 2011 / 2012
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, pemilik dan penguasa alam
beserta segala isinya. Berkat rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan dengan baik laporan hasil penelitian arkeologi ini.
Laporan hasil penelitian ini membahas tentang Masjid Pacinan Tinggi, yang
merupakan salah satu Benda Cagar Budaya
( BCB ). Dengan melakukan penelitian pada Masjid Pacinan Tinggi, merupakan salah satu bentuk pelestarian
terhadap Benda Cagar Budaya ( BCB ), karena dengan hal itu, kita dapat
mengetahui sejarah maupun bentuk bangunan pada tempo dulu. Sehingga, kita dapat
memberikan informasi kepada generasi selanjutnya.
Pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu terseleainya Laporan Hasil Penelitian Arkeologi tentang” Pola
Arsitektur Masjid Pacinan Tinggi “, terutama kepada Bapak Ubay selaku
narasumber yang banyak memberikan informasi Masjid Pacinan Tinggi.
Mudah-Mudahan Laporan Hasil Penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi masyarakat. Dalam penyususnan Laporan Hasil Penelitian
Arkeologi ini, penulis menyadari bahwa Laporan Hasil Penelitian Arkeologi ini
tidak luput dari kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati, penulis mohon
kritik dan saran yang sifatnya membangun agar Laporan Hasil Penelitian
Arkeologi ini dapat lebih sempurna.
Cilegon, 8 Februari 2012
RENI NURHASANAH
i
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Penelitan
Setelah portugis menguasai pelabuhan malaka
pada 1511, para pedagang yang berasal dari Cina, Parsi dan Arab tidak lagi
berlabuh di malaka, karena Portugis memberlakukan peraturan bea masuk yang
tinggi serta memiliki sikap yang kasar. Sehingga para pedagang dari Cina, Parsi
dan Arab pindah ke pelabuhan Banten,
karena Banten merupakan kota pelabuhan yang kaya akan rempah-rempah. Para
pedagang Cina mulai memasuki Banten pada tahun 1522. Pada awalnya Orang Cina
ini datang ke Banten dengan tujuan untuk berdagang. Mereka membawa barang-barang
khas dari negaranya untuk diperdagangkan di pasar Karangantu. Antara lain,
orang Cina berdagang sutera, beluderu, porselin, peti yang indah, kertas emas,
kipas. Barang-barang tersebut ditukarkan dengan rempah-rempah. Orang Cina
membutuhkan rempah-rempah untuk dijadikan bumbu, campuran minuman dan
obat-obatan.
Karena proses bongkar muatan kapal yang
membutuhkan waktu yang lama, akhirnya pedagang Cina tersebut, tinggal di
Banten. Lambat laun terbentuklah perkampungan Cina atau lebih dikenal dengan
Kampung Pacinan. Dalam kehidupan bermasyarakat para pedagang Cina tersebut
berbaur dengan penduduk Banten, sehingga banyak diantara orang Cina yang
menikah dengan penduduk setempat. Kemudian dibangunlah Masjid Pacinan Tinggi,
yang dibangun pada masa Sultan Syarif Hidayatullah. Masjid ini dibangun di
tengah perkampungan Cina. Masjid Pacinan Tinggi dibangun pada tahun 1523-1524,
Masjid Tinggi ini berfungsi sebagai sarana ibadah dan Musyawarah.
1
B.
Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang
penelitian di atas, dapat ditemukan masalah tentang Masjid Pacinan Tinggi
sebagai berikut :
1. Apakah
latar belakang berdirinya Masjid Pacinan Tinggi ?
2. Apakah
gaya arsitektur yang digunakan pada Masjid Pacinan Tinggi ?
3. Apakah
bahan yang digunakan untuk membangun Masjid Pacinan Tinggi ?
4. Apakah
Fungsi dulu dan fungsi sekarang dari Masjid Pacinan Tinggi ?
5. Apakah
yang menjadi penyebab runtuhnya bangunan Masjid Pacinan Tinggi ?
C.
Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk
memenuhi tugas praktikum Arkeologi islam, serta ingin mengetahui sejarah dan pola arsitektur Masjid Pacinan
tinggi. Dengan melakukan penelitian terhadap Masjid Pacinan Tinggi, berguna
untuk melestarikan nilai-nilai kesejarahan yang terkandung dari Masjid Pacinan
Tinggi tersebut. Sehingga dapat memicu kesadaran dari masyarakat bahwa
pentingnya benda peninggalan pada masa lalu. Sehingga bangunan bersejarah
tersebut masih dapat disaksikan oleh generasi selanjutnya.
2
BAB II
HASIL PENELITIAN
A.
Deskripsi
Situs
1.
Lokasi
Situs
Masjid Pacinan Tinggi beralamat di
Kampung Pacinan, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang, Provinsi
Banten. Masjid Pacinan Tingggi terletak kurang lebih 500 m kearah barat dari
Masjid Agung Banten atau 400 m kearah selatan dari Benteng Speelwijk.
2.
Denah
Lokasi
Apabila kita akan pergi ke Masjid
Pacinan Tinggi, kita bisa menggunakan jasa mobil angkutan kota dengan
menghabiskan biaya pulang dan pergi kurang lebih Rp. 20.000. pertama, dari Gerbang
Tol Serang kita naik mobil angkutan kota jurusan royal, dengan biaya Rp. 2000.
Setelah sampai di Royal, disana terdapat pertigaan jalan lalu kita memilih
jalan kearah kanan. kemudian naik mobil angkutan umum jurusan Banten lama,
dengan biaya Rp. 3000. Lalu kita turun di pangkalan ojek yang menuju ke arah
banten lama dan turun di Masjid Pacinan Tinggi yang berada di desa Banten
dengan biaya Rp. 5000.
3
3.
Keterangan
Sejarah
Masjid Pacinan Tinggi adalah nama yang
diberikan untuk bangunan tempat ibadah yang dibangun di sekitar Pacinan,
perkampungan penduduk Cina di Banten. Pada awalnya orang Cina datang ke Banten
hanya untuk berdagang akan tetapi lambat laun mereka mulai tinggal dan menetap
di Banten, akhirnya terbentuklah kampung Pacinan. Masjid Pacinan Tinggi di
bangun pada masa sultan Syarif Hidayatullah. Masjid ini dibangun pada tahun
1523-1524. Menurut sejarahnya masjid ini merupakan Masjid pertama yang dibangun
oleh Syarif Hidayatullah, kemudian dilanjutkan oleh Sultan Hasanuddin.1 Bangunan Masjid dan Manara Masjid
Pacinan sudah ada sebelum Masjid Agung Banten.2
Latar belakang didirikannya Masjid Agung
Pacinan adalah selain sebagai tempat ibadah, juga digunakan untuk siar islam yang dilakukan
oleh sultan Syraif Hidayatullah.3 Masjid
ini pernah dipugar pada tahun 1980-1982. Perihal keberadaan Masjid Pacinan Tinggi
tersebut sampai sekarang masih timbul perbedaan pendapat. Sebagaian orang
mengatakan, masjid yang dibangun oleh Syarif Hidayatullah itu merupakan masjid
pertama yang dibangun di Banten lama. Dipilihhnya lokasi itu di Pacinan,
penduduk imigran Cina, karena pada waktu itu banyak warga keturunan Cina yang
memeluk agama islam, termasuk istri sultan Syarif Hidayatullah yang berasal
dari daratan Tiongkok.4
Akan tetapi sebagian lagi mengatakan, masjid
Pacinan Tinggi bukan diperuntukkan bagi para imigran Cina yang masuk islam.
Masjid itu sengaja dibangun disana sebagai satu-satunya tempat ibadah umat
islam di Banten lama setelah kesultanan Banten hijrah dari Banten Girang ke
Banten Lama.5 Dari kedua pendapat
tersebut, penulis mengambil sebuah kesimpulan bahwa Masjid Pacinan Tinggi dibangun
dikampung Pacinan sebagai sarana islamisasi pada masa Sultan Syarif
Hidayatullah juga sebagai tempat ibadah bagi orang Cina yang telah memeluk
islam juga masyarakat Banten. Untuk
sekarang bangunan Masjid Pacinan Tinggi tersisa pondasi, mihrab dan menranya
saja, hal tersebut diakibatkan karena masyarakat pada waktu itu tidak lagi
menggunakan Masid Pacinan Tinggi, karena telah membangun Masjid Agung Banten,
sehingga lambat laun bangunan Masjid Pacinan mulai ditinggalkan oleh masyarakat
setempat dan bangunan Masjid Pacinan Tinggi mulai runtuh. Untuk saat ini Situs
Masjid Pacinan Tinggi dipelihara oleh kantor Pemerintahan BP3S ( Balai
Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang ).
4.
Keterangan
Fisik
Ketika sampai di lokasi yaitu di Masjid
Pacinan Tinggi, situs ini terlihat tidak terawat, hal ini terbukti dengan pagar
yang mengelilingi situs sudah mulai rusak dan berkarat bahkan sudah ada yang
roboh. Disekitar areal Masjid Pacinan Tinggi, dipenuhi banyak rumput liar yang
sudah meninggi sehingga hampir menutupi bagian pondasi Masjid Pacinan Tinggi.
Pada halaman kanan Masjid Pacinanpun terlihat tanah yang becek yang tergenang
oleh air. Dilingkungan dalam situs Masjid Pacinan Tinggi juga terdapat banyak
sampah yang berserakan terutama pada bagian dalam menara masjid.
1. Gambar
halaman Kanan Masjid Pacinan Tinggi yang digenangi oleh air, serta ditumbuhi
oleh rumput. ( Foto ini diambil pada tanggal 7 Februari 2012 oleh Reni
Nurhasanah ).
Masjid Pacinan Tinggi dibangun pada masa
sultan Syarif Hidayatullah pada tahun 1523-1524, kemudian dilanjutkan oleh
Sultan Hasanuddin. Masjid ini dinamakan Masjid Pacinan Tinggi Karena masjid ini
didirikan di perkampungan orang-orang
Cina ( Pacinan ), yang dahulunya banyak orang cina berdagang dan menetap
disana.
Bangunan Masjid ini terbuat dari batu bata,
batu karang dan batu kapur, sedangkan atapnya terbuat dari kayu cendana. Tetapi sekarang bangunan Masjid Pacinan
Tinggi ini, tersisa tiang dan pondasi induknya yang terbuat dari batu karang,
berukuran besar dan sangat kokoh, batu karang tersebut direkatkan dengan
menggunakan batu kapur yang berwarna putih. panjang pondasi masjid Pacinan 12,5
M dan Lebarnya 8,5 M. sisa pondasi tersebut sekarang banyak ditumbuhi oleh
rumput hijau yang lebat, sehingga sebagian pondasi masjid tertutup oleh rumput.
6