Rabu, 28 Maret 2012

Masjid Pacinan Tinggi


LAPORAN  HASIL PENELITIAN
 PRAKTIKUM MATA KULIAH ARKEOLOGI
JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

( POLA ARSITEKTUR MASJID PACINAN TINGGI )

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Praktikum Mata Kuliah Arkeologi
Pada Jurusan Sejarah Peradaban Islam
 






Disusun Oleh
Reni Nurhasanah
NIM : 092400110

FAKULTAS TARBIYAH DAN ADAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI “ SMH “ BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, pemilik dan penguasa alam beserta segala isinya. Berkat rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik laporan hasil penelitian arkeologi ini. Laporan hasil penelitian ini membahas tentang Masjid Pacinan Tinggi, yang merupakan salah satu Benda Cagar Budaya   ( BCB ). Dengan melakukan penelitian pada Masjid Pacinan Tinggi,  merupakan salah satu bentuk pelestarian terhadap Benda Cagar Budaya ( BCB ), karena dengan hal itu, kita dapat mengetahui sejarah maupun bentuk bangunan pada tempo dulu. Sehingga, kita dapat memberikan informasi kepada generasi selanjutnya.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terseleainya Laporan Hasil Penelitian Arkeologi tentang” Pola Arsitektur Masjid Pacinan Tinggi “, terutama kepada Bapak Ubay selaku narasumber yang banyak memberikan informasi Masjid Pacinan Tinggi. Mudah-Mudahan Laporan Hasil Penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi masyarakat. Dalam penyususnan Laporan Hasil Penelitian Arkeologi ini, penulis menyadari bahwa Laporan Hasil Penelitian Arkeologi ini tidak luput dari kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati, penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun agar Laporan Hasil Penelitian Arkeologi ini dapat lebih sempurna.
Cilegon, 8 Februari 2012

RENI NURHASANAH

i
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Penelitan
 Setelah portugis menguasai pelabuhan malaka pada 1511, para pedagang yang berasal dari Cina, Parsi dan Arab tidak lagi berlabuh di malaka, karena Portugis memberlakukan peraturan bea masuk yang tinggi serta memiliki sikap yang kasar. Sehingga para pedagang dari Cina, Parsi dan Arab pindah ke pelabuhan Banten,  karena Banten merupakan kota pelabuhan yang kaya akan rempah-rempah. Para pedagang Cina mulai memasuki Banten pada tahun 1522. Pada awalnya Orang Cina ini datang ke Banten dengan tujuan untuk berdagang. Mereka membawa barang-barang khas dari negaranya untuk diperdagangkan di pasar Karangantu. Antara lain, orang Cina berdagang sutera, beluderu, porselin, peti yang indah, kertas emas, kipas. Barang-barang tersebut ditukarkan dengan rempah-rempah. Orang Cina membutuhkan rempah-rempah untuk dijadikan bumbu, campuran minuman dan obat-obatan.
Karena proses bongkar muatan kapal yang membutuhkan waktu yang lama, akhirnya pedagang Cina tersebut, tinggal di Banten. Lambat laun terbentuklah perkampungan Cina atau lebih dikenal dengan Kampung Pacinan. Dalam kehidupan bermasyarakat para pedagang Cina tersebut berbaur dengan penduduk Banten, sehingga banyak diantara orang Cina yang menikah dengan penduduk setempat. Kemudian dibangunlah Masjid Pacinan Tinggi, yang dibangun pada masa Sultan Syarif Hidayatullah. Masjid ini dibangun di tengah perkampungan Cina. Masjid Pacinan Tinggi dibangun pada tahun 1523-1524, Masjid Tinggi ini berfungsi sebagai sarana ibadah dan Musyawarah.
1
B.     Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang penelitian di atas, dapat ditemukan masalah tentang Masjid Pacinan Tinggi sebagai berikut :
1.      Apakah latar belakang berdirinya Masjid Pacinan Tinggi ?
2.      Apakah gaya arsitektur yang digunakan pada Masjid Pacinan Tinggi ?
3.      Apakah bahan yang digunakan untuk membangun Masjid Pacinan Tinggi ?
4.      Apakah Fungsi dulu dan fungsi sekarang dari Masjid Pacinan Tinggi ?
5.      Apakah yang menjadi penyebab runtuhnya bangunan Masjid Pacinan Tinggi ?

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas praktikum Arkeologi islam, serta ingin mengetahui  sejarah dan pola arsitektur Masjid Pacinan tinggi. Dengan melakukan penelitian terhadap Masjid Pacinan Tinggi, berguna untuk melestarikan nilai-nilai kesejarahan yang terkandung dari Masjid Pacinan Tinggi tersebut. Sehingga dapat memicu kesadaran dari masyarakat bahwa pentingnya benda peninggalan pada masa lalu. Sehingga bangunan bersejarah tersebut masih dapat disaksikan oleh generasi selanjutnya.




2
BAB II
HASIL PENELITIAN
A.    Deskripsi Situs
1.      Lokasi Situs
Masjid Pacinan Tinggi beralamat di Kampung Pacinan, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Masjid Pacinan Tingggi terletak kurang lebih 500 m kearah barat dari Masjid Agung Banten atau 400 m kearah selatan dari Benteng Speelwijk.
2.      Denah Lokasi
Apabila kita akan pergi ke Masjid Pacinan Tinggi, kita bisa menggunakan jasa mobil angkutan kota dengan menghabiskan biaya pulang dan pergi  kurang lebih Rp. 20.000. pertama, dari Gerbang Tol Serang kita naik mobil angkutan kota jurusan royal, dengan biaya Rp. 2000. Setelah sampai di Royal, disana terdapat pertigaan jalan lalu kita memilih jalan kearah kanan. kemudian naik mobil angkutan umum jurusan Banten lama, dengan biaya Rp. 3000. Lalu kita turun di pangkalan ojek yang menuju ke arah banten lama dan turun di Masjid Pacinan Tinggi yang berada di desa Banten dengan biaya Rp. 5000.




3
3.      Keterangan Sejarah
Masjid Pacinan Tinggi adalah nama yang diberikan untuk bangunan tempat ibadah yang dibangun di sekitar Pacinan, perkampungan penduduk Cina di Banten. Pada awalnya orang Cina datang ke Banten hanya untuk berdagang akan tetapi lambat laun mereka mulai tinggal dan menetap di Banten, akhirnya terbentuklah kampung Pacinan. Masjid Pacinan Tinggi di bangun pada masa sultan Syarif Hidayatullah. Masjid ini dibangun pada tahun 1523-1524. Menurut sejarahnya masjid ini merupakan Masjid pertama yang dibangun oleh Syarif Hidayatullah, kemudian dilanjutkan oleh Sultan Hasanuddin.1 Bangunan Masjid dan Manara Masjid Pacinan sudah ada sebelum Masjid Agung Banten.2
 Latar belakang didirikannya Masjid Agung Pacinan adalah selain sebagai tempat ibadah,  juga digunakan untuk siar islam yang dilakukan oleh sultan Syraif Hidayatullah.3 Masjid ini pernah dipugar pada tahun 1980-1982. Perihal keberadaan Masjid Pacinan Tinggi tersebut sampai sekarang masih timbul perbedaan pendapat. Sebagaian orang mengatakan, masjid yang dibangun oleh Syarif Hidayatullah itu merupakan masjid pertama yang dibangun di Banten lama. Dipilihhnya lokasi itu di Pacinan, penduduk imigran Cina, karena pada waktu itu banyak warga keturunan Cina yang memeluk agama islam, termasuk istri sultan Syarif Hidayatullah yang berasal dari daratan Tiongkok.4

Akan tetapi sebagian lagi mengatakan, masjid Pacinan Tinggi bukan diperuntukkan bagi para imigran Cina yang masuk islam. Masjid itu sengaja dibangun disana sebagai satu-satunya tempat ibadah umat islam di Banten lama setelah kesultanan Banten hijrah dari Banten Girang ke Banten Lama.5 Dari kedua pendapat tersebut, penulis mengambil sebuah kesimpulan bahwa Masjid Pacinan Tinggi dibangun dikampung Pacinan sebagai sarana islamisasi pada masa Sultan Syarif Hidayatullah juga sebagai tempat ibadah bagi orang Cina yang telah memeluk islam juga  masyarakat Banten. Untuk sekarang bangunan Masjid Pacinan Tinggi tersisa pondasi, mihrab dan menranya saja, hal tersebut diakibatkan karena masyarakat pada waktu itu tidak lagi menggunakan Masid Pacinan Tinggi, karena telah membangun Masjid Agung Banten, sehingga lambat laun bangunan Masjid Pacinan mulai ditinggalkan oleh masyarakat setempat dan bangunan Masjid Pacinan Tinggi mulai runtuh. Untuk saat ini Situs Masjid Pacinan Tinggi dipelihara oleh kantor Pemerintahan BP3S ( Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang ).
4.      Keterangan Fisik
Ketika sampai di lokasi yaitu di Masjid Pacinan Tinggi, situs ini terlihat tidak terawat, hal ini terbukti dengan pagar yang mengelilingi situs sudah mulai rusak dan berkarat bahkan sudah ada yang roboh. Disekitar areal Masjid Pacinan Tinggi, dipenuhi banyak rumput liar yang sudah meninggi sehingga hampir menutupi bagian pondasi Masjid Pacinan Tinggi. Pada halaman kanan Masjid Pacinanpun terlihat tanah yang becek yang tergenang oleh air. Dilingkungan dalam situs Masjid Pacinan Tinggi juga terdapat banyak sampah yang berserakan terutama pada bagian dalam menara masjid.
1.      Gambar halaman Kanan Masjid Pacinan Tinggi yang digenangi oleh air, serta ditumbuhi oleh rumput. ( Foto ini diambil pada tanggal 7 Februari 2012 oleh Reni Nurhasanah ).
Masjid Pacinan Tinggi dibangun pada masa sultan Syarif Hidayatullah pada tahun 1523-1524, kemudian dilanjutkan oleh Sultan Hasanuddin. Masjid ini dinamakan Masjid Pacinan Tinggi Karena masjid ini didirikan di perkampungan orang-orang  Cina ( Pacinan ), yang dahulunya banyak orang cina berdagang dan menetap disana.
 Bangunan Masjid ini terbuat dari batu bata, batu karang dan batu kapur, sedangkan atapnya terbuat dari kayu cendana.  Tetapi sekarang bangunan Masjid Pacinan Tinggi ini, tersisa tiang dan pondasi induknya yang terbuat dari batu karang, berukuran besar dan sangat kokoh, batu karang tersebut direkatkan dengan menggunakan batu kapur yang berwarna putih. panjang pondasi masjid Pacinan 12,5 M dan Lebarnya 8,5 M. sisa pondasi tersebut sekarang banyak ditumbuhi oleh rumput hijau yang lebat, sehingga sebagian pondasi masjid tertutup oleh rumput.
6

           
     
2.      Batu bata yang digunakan sebagai bahan untuk membangun Masjid Pacinan Tinggi, berwarna merah kecoklatan memiliki panjang 33 cm, lebar 16 cm dengan ketebalan batu bata 6 cm.( 7 februari 2012, oleh Reni Nurhasanah, pemegang  batu bata oleh Eka ).

selain sisa pondasi Masjid, juga masih terdapat bagian dinding Mihrab terletak di bagian tengah yang membujur arah barat. Mihrab Masjid Pacinan Tinggi berukuran Tinggi 2 m dan lebar 1 m. Bagian dalam mihrab beralaskan tanah. Pada bagian belakang Mihrab, bangunanya tidak sejajar dengan pondasi melainkan menonjol keluar pondasi dengan panjang 1,75 m.  Mihrab terbuat dari batu bata, kemudian direkatkan dengan batu kapur berwarna putih,  mihrab itu dilapisi dengan batu kapur, batu bata tersebut memiliki ketebalan 6 cm, panjang 33 cm dan lebar 16 cm. Adapun fungsi dari Mihrab tersebut adalah untuk Imam sholat.

7
           
3.      Mihrab masjid Pacinan Tinggi, yang membujur ke arah Barat. Mihrab ini berfungsi untuk tempat imam sholat. Mihrab terbuat dibuat dari batu bata dan batu kapur, dengan pondasi dari batu karang. Tinggi mihrab 2 m dan lebar 1 m. Bagian alas mihrab tertutup oleh tanah. ( 7 februari 2012 oleh Reni nurhasanah )

Dibagian kanan pondasi Masjid Pacinan Tinggi, terdapat tiga buah anak tangga untuk memasuki Masjid  yang terbuat dari batu karang besar yang lebarnya 95 cm. Didepan halaman kiri masjid Pacinan Tinggi terdapat sisa bangunan menara lama yang berdenah bujur sangkar memiliki tinggi kurang lebih 10,84 m. Bentuk menara Masjid Pacinan Tinggi ini, memiliki kesamaan dengan menara Masjid Kasunyatan yang terletak di desa Kasunyatan. Bentuk kedua menara ini menurut Stutterheim dipengaruhi oleh gaya portugis.6

               
4.      Tangga Masjid pacinan Tinggi, berjumlah dua tingkat yang terbuat dari batu karang dengan lebar 95 cm, direkatkan dengan kapur. Tangga ini berada di bagian kanan masjid. ( 7 fabruari 2012 , oleh Reni nurhasanah ).

Menara Masjid Pacinan Tinggi terbuat dari batu bata dengan pondasi bawahnya terbuat dari  batu karang, dinding luar menara dilapisi dengan kapur yang berwarna putih, sehingga menutupi permukaan batu bata. Menara masjid memiliki satu pintu masuk, pada dinding pintu tersebut ditemukan berbagai tulisan tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga membuat pintu masuk menara tersebut terlihat kotor. Dibagian kiri pintu masuk gapura juga terdapat kartu remi, hal itu membuktikan bahwa menara tersebut dijadikan tempat berkumpul dan  bermain. bagian atas pintu masuk menara berbentuk melengkung. Tinggi pintu menara 1,8 m, lebar 75 cm dan tebal 50 cm. untuk sampai ke pintu menara, terdapat enam buah anak tangga yang terbuat dari batu karang
9
.              
5.      Menara Masjid Pacinan Tinggi, berbentuk Bujur sangkar dengan tinggi kurang lebih 10,84 m. Menara ini terbuat dari batu bata dengan pondasi dari batu karang, bagian dinding menara dilapisi dengan batu kapur yang berwarna putih, menara ini terdiri atas dua tingkat dan memiliki satu pintu masuk yang menghadap kearah Barat dengan tinggi 1,8 m dan lebar 75 cm, serta memiliki banyak lubang fentilasi udara yang berbentuk belah ketupat, pada tingkat pertama terdapat 26 fentilasi udara di setiap sisinya dan tingkat kedua terdapat 5 fantilasi. Bagian atap menara ini sudah hancur. Fungsi dari menara ini adalah untuk tempat adzan. ( 7 Februari 2012, Reni Nurhasanah ).

 Pada bagian dalam menara banyak ditemukan sampah-sampah yang berserakan terutama sampah pelastik makanan, pada bagian dalam menara tidak dilapisi dengan kapur, seperti bagian luar menara. Pada bagian dalam menara ini, batu bata dapat terlihat. Dibagian dalam menara yaitu di sebelah kanan terdapat dua anak tangga untuk menaiki menara, yang terbuat dari batu karang. Sedangkan sisa tangga lainnya sudah hancur, yang tersisa hanya bekas tangga yang berundak tiga.
10
  
6.      Bekas tangga Menara Masjid Pacinan, yang terdapat dibagian dalam menara, berjumlah tiga undakan. Dibawah tangga tersebut terdapat fentilasi udara berjumlah 8, dengan bentuk belah ketupat. ( 7 Februari 2012, Reni Nurhasanah ).
 
7.      Bagian dalam Menara Masjid Pacinan, yang dipenuhi dengan sampah plastik. Bagian alas menara terbuat dari batu kapur. ( 7 Februari 2012, Reni Nurhasanah ).


11
Menara Masjid Pacinan Tinggi memiliki tempat sirkulasi udara yang berjumlah 26 disetiap sisinya, yang berbentuk belah ketupat. Bagian Atap menara Masjid Pacinan ini sudah hancur. Fungsi dari menara pada zaman dulu adalah untuk tempat adzan. Pada bagian kiri masjid terdapat dua buah makam, dilihat dari ukurannya yaitu lebar 68 cm dan panjang 2,90 m. makam tersebut merupakan makam anak kecil, menurut keterangan dari bapak Ubay, bahwa makam tersebut merupakam makam baru dari penduduk sekitar. Pada batu nisannya tidak ditemukan nama dari oarng yang dikuburkan. Masih dalam areal masjid Pacinan Tinggi, di bagian kiri menara, terdapat sebuah sumur tua. Sumur tersebut berbentuk lingkaran yang berdiameter 144 cm, sementara kedalaman sumur telah mengalami pendangkalan. Pada bagian atas sumur sudah disemen. Pada Zaman dulu sumur tersebut digunakan sebagai tempat mengambil air wudhu.
8.      Kuburan Cina Yang berada di sebelah kanan menara, di batu nisan terdapat tulisan Cina yang masih sangat jelas. Tulisan tersebut menjelaskan bahwa yang dikuburkan disana adalah pasangan suami istri yaitu Tio mo seng dan Chou Kong Chian, yang berasal dari desa Yin Shao dan batu nisan tersebut didirikan pada tahun 1843. ( 7 Februari 2012, Reni Nurhasanah ).
12
Disebelah kanan menara terdapat kuburan orang Cina. Pada batu nisan terdapat tulisan Cina yang masih sangat jelas. Tulisan yang berada di batu nisan tersebut menjelaskan bahwa yang dikuburkan disana adalah pasangan suami istri yaitu Tio mo seng dan Chou Kong Chian, yang berasal dari desa Yin Shao dan batu nisan tersebut didirikan pada tahun 1843.7 Dari berbagai sumber yang penulis temukan, tidak terdapat penjelasan mengenai keberadaan kuburan Cina tersebut serta kaitannya dengan masjid Pacinan Tinggi.                
5.      Fungsi Masjid
Fungsi Masjid Pacinan Tinggi pada waktu dulu adalah sebagai tempat ibadah dan untuk siar islam. Sedangkan fungsi Masjid Pacinan Tinggi pada saat ini adalah sebagai tempat wisata sejarah, yang dapat memberikan keuntungan khususnya bagi wilayah Provinsi Banten.
           









BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwasannya Masjid Pacinan Tinggi merupakan Masjid yang pertama dibangun oleh Sultan Syarif Hidayatullah. Masjid ini berada di pemukiman orang Cina ( Pacinan ). Masjid ini dibangun pada tahun 1523-1524. Fungsi dari Masjid ini adalah sebagai tempat ibadah dan sarana islamisasi oleh Sultan Syarif Hidayatullah.Bangunan Masjid Pacinan Tinggi untuk saat ini sudah hancur, yang tersisa hanyalah pondasi, mihrob dan menaranya saja. Menara masjid Pacinan Tinggi bentuknya sama dengan menara yang dimiliki oleh Masjid Kasunyatan. Bahan yang digunakan dalam membangun masjid Pacinan Tinggi ini yaitu pondasinya terbuat dari batu karang, sementara untuk mihrab dan menara terbuat dari batu bata dan kapur.
B.     Saran-saran
Pemerintah harus lebih memperhatikan Benda Cagar Budaya ( BCB ), terutama pada situs Masjid Pacinan Tinggi, yang tempatnya tersebut penuh dengan sampah yang berserakan terutama di dalam menara, rumput-rumput yang tumbuh disekitar situs harus dibersihkan, Pagar yang mengelilingi Masjid Pacinan harus diperbaiki, sehingga wisatawan akan merasa nyaman berada di situs Masjid Pacinan. Pemerintah juga harus memberikan sangsi yang tegas terhadap pelaku perusakan Benda Cagar Budaya, seperti perbuatan mencorat-coret situs dan lain sebagainya yang dapat merusak keaslian situs tersebut. Apabila pemerintah memberikan sangsi yang tegas, diharapkan tidak ada lagi orang yang tidak bertanggung dalam merusak Benda Cagar Budaya.
14
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………… i
Daftar isi …………………………………………………………………………..ii
BAB I       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Penelitian …………………………………………………….1
B.     Masalah ……………………………………………………………………….2
C.     Tujuan Penelitian …………………………………………………………......2
BAB II      HASIL PENELITIAN
A.    Deskripsi Situs ………………………………………………………………..3
1.      Lokasi Situs ……………………………………………………………….3
2.      Rute Situs ………………………………………………………………... 3
3.      Keterangan Sejarah………………………………………………………..4
4.      Keterangan Fisik ………………………………………………………….5
5.      Fungsi Masjid  …………………………………………………………..13
      BAB III      PENUTUP
A.    Kesimpulan ………………………………………………………………... 14
B.     Saran ………………………………………………………………………...14
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 15
LAMPIRAN

ii
DAFTAR PUSTAKA
Dokumentasi Benda Cagar Budaya dan Kepurbakalaan Provinsi Banten. Dinas Kebudayaan  dan Pariwisata Provinsi Banten. 2008.
Hakim, Lukman. Banten Dalam Perjalanan Jurnalistik. Pandeglang: Banten Heritage. 2006.

Masjid-Masjid Kuno di Banten. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten. 2008.
Mundardjito, dkk. Laporan Penelitian Arkeologi Banten. Jakarta: PT Rora Karya. 1978.
Www. Indonesia Travel. Com
WAWANCARA
Nama   : Bapak Ubay
Alamat : Banten Lama.
Jabatan            : Pensiunan Museum Banten
Tanggal : 7 Februari 2011
Jam      : 11.00 WIB   





15
LAMPIRAN



Bapak Ubay sebagai  Narasumber ( 7 Februari 2012, Pengambil gambar:  Reni Nurhasanah ).
Foto bersama dengan Narasumber, di sebelah kanan Bapak Ubay dan di sebelah kiri Reni Nurhasanah. ( 7 Februari 2012, Pengambil Gambar: Hamli Rohana ).


1 Masjid-Masjid Kuno di Banten. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten. 2008. Hal 17.
2 Mundardjito, dkk. Laporan Penelitian Arkeologi Banten. Jakarta: PT Rora Karya. 1978. Hal 5.
3 Wawancara, Selasa, 7 februari 2012, jam 11.00 wib. ( Bapak Ubay : Pensiunan Museum Banten ).
4 Lukman,Hakim. Banten Dalam Perjalanan Jurnalistik. Pandeglang: Banten Heritage. 2006. Hal 39.

4
5 Ibid, hal 39.

5
6 Dokumentasi Benda Cagar Budaya dan Kepurbakalaan Provinsi Banten. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten. 2008. Hal 111.

8
7 Www. Indonesia Travel. Com

13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar